BENGKULU RK - Berbagai upaya dilakukan pemerintah provinsi maupun pemerintah kota Bengkulu dan pihak terkait lainnya dalam mengatasi maraknya aksi Balap Liar (Bali). Salah satunya dengan melakukan pemasangan polisi tidur di jalan-jalan utama atau kawasan yang kerap digunakan sebagai area balap liar.
Selain itu, ada juga wacana yang akan dilakukan pemerintah dengan membangun sirkuit balap sebagai sarana untuk menampung hobi masyarakat yang suka balap. Ini juga sebagai upaya untuk menyikapi keluhan masyarakat terkait banyaknya penggunaan polisi tidur.
"Ini (Balap Liar, red) sudah jadi problem di kota, karena anak-anak ini kalau tidak di Pantai Panjang pindah lagi balap liarnya. Nah kalau jalan kita dipasang polisi tidur semua mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang umum," ungkap gubernur Rohidin, Senin (04/12).
Rohidin menambahkan, dalam mengatasi persoalan yang ada dirinya mengajak Pemerintah Kota Bengkulu dapat berkalaborasi dengan Pemprov Bengkulu untuk membangun sirkuit balap permanen di Kota Bengkulu.
"Tadi saya minta Bappeda kota dan Bappeda provinsi untuk membahas dulu masalah sirkuit balap ini. Dulu kan pernah direncanakan di Air Sebakul dengan lahan 15 hektare, kalau kota bisa mengalokasikan saya kira bersama-sama dengan Pemprov tinggal bangun jalan saja, dan saya setuju sekali," ujar Rohidin.
Sementara itu, terkait wacana pembangunan sirkuit balap ini, Penjabat (Pj) Walikota Bengkulu, Arif Gunadi menyebut jika Pemkot Bengkulu menyambut baik wacana yang ada, mengingat infrastruktur tersebut memang belum dibangun selama ini di Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Pemprov dan BPN Serahkn 200 Sertifikat Program PTSL
Ia menyebut, nantinya Pemkot akan melihat terlebih dahulu lahan yang cocok untuk dibangun sirkuit balap, serta berkolaborasi pembangunanya dengan Pemprov Bengkulu.
"Insyaallah nanti kita tindak lanjuti pembicaraannya dengan pak Sekda provinsi, kita lihat nanti lahan yang cocok, nanti kita bentuk tim tinjau lokasi untuk kalaborasi dengan tim. Intinya kita dukung," singkat Arif.