Kasus Bacok dan Ngaku Makan Otak Korban, Polres Kepahiang: Tersangka Tidak Gangguan Mental

Rabu 26 Jun 2024 - 20:32 WIB
Reporter : Epran Antoni
Editor : Candra Hadinata

Ketika korban sedang mancing, posisi tersangka RB sedang berada di dalam pondok. Menurut tersangka, waktu itu korban mengucapkan kata-kata yang tidak pantas yang membuatnya tersinggung hingga terjadi pembacokan terhadap korban.

"Saya di pondok, korban mancing. Korban ini terus meledek saya. Dia mengatakan kalau saya bencong atau banci. Ketika itu saya ingatkan supaya berhenti, sudahlah. Namun dia (Korban, red) masih tetap mengatakan saya bencong sambil dia mengucek-ngucek lumut umpan pancing," jelas tersangka saat ditanya pihak kepolisian pascadilakukan penangkapan ketika itu.

Tersinggung lantaran diledek dikatakan bencong, membuat emosi tersangka memuncak. Tersangka langsung mengambil pedang dan menebas bagian tangan kiri korban hingga putus. Korban yang merasa sudah bersimbah darah mencoba untuk kabur, namun dikejar tersangka hingga dapat. Saat itu lah tersangka membabi buta membacok korban hingga meninggal dan tergelatak di dalam siring tidak jauh dari pondok.

Masih dari versi tersangka RB, kejadian pembacokan menyebabkan korban meninggal dunia ini terjadi sebelum berbuka puasa. Selain itu tersangka ini juga mengaku sempat makan otak korban.

BACA JUGA:Kartu Kuning, Keseharian Tersangka Bacok dan Makan Otak Korban di Kepahiang di Mata Temannya

Setelah malam hari, tersangka ke luar dari pondoknya menuju desa. Saat itulah dia mengamuk di 2 warung, bahkan ia telah menyiram bensin untuk membakar warung tersebut. Tujuan dirinya mengamuk di 2 warung ingin berutang.

"Saya makan otak dia (Disampaikan dalam bahasa daerah). Saya tidak mengetahui siapa lagi orangnya. Saya mengamuk, dan recana saya warung akan saya bakar," ucap tersangka ketika ditanya oleh pihak kepolisian kala itu.

Kategori :