Distribusi Pertashop Terhambat, Sulit Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Pengusaha Rugi Miliaran

Salah satu Pertashop di wilayah Bengkulu--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pascalebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, warga Bengkulu menghadapi kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di Pertashop. Kelangkaan ini terjadi karena distribusi BBM dari Pertamina kepada para penyalur terhambat selama seminggu terakhir.
Kondisi ini membuat masyarakat yang tinggal jauh dari dari SPBU kesulitan mendapatkan BBM yang seharusnya dipenuhi oleh gerai Pertashop. Di sisi lain, para pengusaha Pertashop tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang tentunya memberikan kerugian yang signifikan pada usaha mereka.
Ketua Umum Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven mengatakan, keterlambatan pasokan yang didistribusikan oleh pihak Pertamina menjadi masalah utama Pertshop tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumennya. Padahal, pengusaha Pertashop sendiri membeli BBM secara tunai.
"Kami tidak menerima pasokan BBM dalam seminggu. Akibatnya, para pengusaha Pertashop yang ada mengalami kerugian kolektif sekitar Rp1,8 miliar," ungkap Steven.
Ia menambahkan, terhambatnya distribusi ini lantaran penyaluran suplai pasokan dilakukan melalui jalur darat karena pendangkalan alur Pulau Baai yang mengakibatkan kapal Pertamina tidak bisa masuk untuk suplai BBM ke Pertamina Pulau Baai.
BACA JUGA:Ekspor Bengkulu Terus Menurun
Dengan kondisi kebutuhan BBM di Provinsi Bengkulu yang disuplai dari Provinsi - provinsi Tetangga seperti Provinsi Sumsel, Lampung dan Sumatera Barat melalui jalur darat tersebut, jarak tempuh distribusi yang jauh ke berbagai daerah di Bengkulu memperburuk kondisi pemenuhan kebutuhan setiap lembaga penyalur dan para konsumen.
"Jika sebelumnya pengiriman dari Pulau Baai ke Mukomuko saja sudah jauh. Ditambah lagi keterlambatan dari Lubuklinggau yang jaraknya tambah jauh, beberapa Pertashop benar-benar kehabisan stok dan tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumennya," ujarnya.
Dengan kondisi yang ada, Steven mendesak Pertamina untuk segera menormalisasi distribusi agar tidak mengganggu aktivitas warga dan bisnis Pertashop.
"Kami ada langkah konkret dalam mengatasi persoalan ini," singkatnya.