Senin, 08 Sep 2025
Network
Beranda
Terkini
Berita Utama
Daerah
Migei Bermanei
Lebong
Bengkulu
Curup
Kepahiang
Bengkulu tengah
Nasional
Kesehatan
Menyapa Nusantara
Sport News
Otomotif
Network
Beranda
Nasional
Detail Artikel
Joget Malinau
Reporter:
Radar Kepahiang
|
Editor:
Radar Kepahiang
|
Rabu , 03 Sep 2025 - 17:46
----
joget malinau oleh: dahlan iskan saya juga berjoget sabtu lalu –tapi saya ingat pesan rhoma irama: "...berjoget boleh saja..., boleh saja.... asal sopan caranya". baca: asal sopan tempatnya.. hari itu, 12 penari remaja sudah di panggung. bikin atraksi. semua berpakaian suku dayak. mereka datang dari kalimantan utara. ketika mereka sampai ke gerakan kelima saya lari naik panggung. masuk ke tengah-tengah mereka. ikut berjoget. joget sehat. mirip gabungan antara tari-senam-aerobik. saya optimistis bisa ikuti gerakan mereka. hadirin di ballroom hotel itu pun tepuk tangan. itulah acara pemberangkatan 250 calon mahasiswa ke tiongkok. orang tua mereka ikut hadir –sekaligus perpisahan menjelang anak mereka pergi ke seberang jauh. saya loncat ke panggung untuk menciptakan suasana gembira di saat banyak yang sedih campur bahagia. kesedihan lainnya: tokoh raffi ahmad tidak jadi hadir. malam sebelumnya raffi memberi tahu kami: tidak bisa meninggalkan jakarta. ibu kota lagi membara. edy kusuma, ketua umum federasi olahraga barongsai indonesia (fobi) juga batal hadir. padahal pengganti saya di barongsai itu calon pemberi semangat "belajar sampai ke china". kami memang biasa mengundang tokoh nasional untuk menyemangati acara seperti itu. para calon mahasiswa pun sebenarnya sudah antre ingin berfoto dengan raffi ahmad. apa boleh buat. kerusuhan meletup di beberapa titik di berbagai kota. maka saya ubah acara hari itu menjadi agak ''liar''. semua calon mahasiswa dari malinau, kaltara, saya minta naik panggung: berfoto dengan bupati mereka, wempi wellem mawa. bupati wempi juga suku dayak. untuk masa jabatan kedua ini ia calon tunggal. lawan kotak kosong. ia menang rekor: 95 persen. sudah beberapa tahun ini malinau mengirim banyak calon mahasiswa ke berbagai universitas terkemuka di jawa. juga ke tiongkok. "selama saya menjabat sudah 1.500 orang," katanya. ia ingin malinau mengejar kabupaten lain di kalimantan. ia ingin meningkatkan sumber daya manusia di sana lewat pendidikan. kabupaten malinau luasnya melebihi satu provinsi jateng. tapi penduduknya hanya 88.000 orang. untung belakangan ditemukan tambang batu bara di sana. pendapatan asli daerah pun mencapai rp 1,5 triliun –dari apbd-nya yang rp 3 triliun. "mengapa krayan tidak masuk kabupaten malinau?" tanya saya. "saya sulit menjawabnya," ujar sang bupati. wempi memang orang yang sopan, halus, dan lembut. ia tidak ingin bicara soal yang sensitif. "pak dahlan sudah tahu jawabnya. kan sering ke kaltara," ujarnya. krayan adalah satu kecamatan berbatasan dengan serawak dan sabah. tanahnya subur. penghasil beras yang terkenal. ''beras krayan" banyak mengalir ke serawak karena teksturnya yang punel –dan aromanya yang harum. keputusan krayan dimasukkan ke nunukan adalah pertimbangan demografis. krayan hampir 100 persen dayak. sub sukunya sama dengan dayak di malinau. bahkan sama dengan dayak di perbatasan serawak dan sabah. tapi pertimbangan itu telah mengorbankan kemudahan pembangunan wilayah pedalaman. "saya ingin meniru malinau," ujar rasyid bancin, wali kota subulussalam. semula saya heran melihat kedatangan rasyid ke acara ini. apa hubungannya. tidak ada calon mahasiswa dari subulussalam. oh, rupanya ia ingin mendalami bagaimana cara mengirim calon mahasiswa dari subulussalam ke luar negeri dengan cara yang hemat. rasyid baru terpilih sebagai wali kota subulussalam. ia lulusan al azhar, cairo. jurusannya sastra arab. ia didorong masyarakat di sana untuk maju jadi calon wali kota. harapan terpilihnya kecil. lawannya incumbent nan punya banyak dana. "beliau pasti lebih kaget, kok kalah dari saya. saya saja yang menang kaget," ujarnya. saya menemani dua kepala daerah itu ngobrol sebelum acara dimulai. yang malinau sangat dayak dan kristen. yang subulussalam sangat aceh dan islam. wempi belum pernah tahu subulussalam. rasyid belum pernah tahu malinau. setelah saling kenal, saya tinggalkan mereka berdua agar hubungan lebih mendalam. di awal acara yang dayak dan kristen sudah tampil di panggung. maka saya undang calon mahasiswa yang datang dari pondok pesantren. semua saja. dari pesantren mana pun. ternyata ada satu calon mahasiswa dari pondok tahfizh quran. yakni ichsan nur kahfi dari pesantren tahfizh daarul qur'an, tangerang . "jadi, anda hafal quran?" tanya saya. "alhamdulillah," jawabnya. "semuanya? sebanyak 30 juz?" "alhamdulillah". sudah banyak lulusan pondok pesantren kuliah di tiongkok, tapi rasanya baru satu ini yang hafal quran. seorang calon mahasiswa saya tanya: apakah ibunyi hadir di acara ini. ada. saya minta sang ibu ke atas panggung. ternyata dari kuningan, jawa barat. "kok tega putranya dilepas ke tiongkok?" "saya punya dua anak. kakaknya sudah kuliah di taiwan". "berarti tidak ada anak lagi di kuningan?" "tidak apa-apa. saya memang menantang anak-anak saya untuk melebihi ibu mereka," katanyi. ternyata ibu ini lulusan universitas indonesia. jurusan ilmu kesehatan masyarakat. waktu itu dia mendapat beasiswa. anak-anaknyi dia tantang untuk dapat beasiswa yang lebih hebat dari ibu mereka. lalu ada seorang ibu punya anak kembar. wanita semua. hanya itu anaknyi. dua-duanyi berangkat ke tiongkok. ternyata saya pernah bertemu si kembar itu –alumnus sma international islamic school pesantren sabilil muttaqin, magetan. satu hal yang saya menyalahkan diri sendiri hari itu: mengapa acara itu tidak saya majukan seminggu sebelumnya. tim intelijen disway rupanya kecolongan info a1. itulah kelemahan intel kami yang memang tidak dibiasakan ikut bermain.(dahlan iskan)
1
2
3
»
Tag
# catatan di
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi RADAR KEPAHIANG, EDISI KAMIS 4 SEPTEMBER 2025
Berita Terkini
Termasuk Produk Nokia: HP Jadul Ini Dirilis Ulang dengan OS Android
Nasional
7 jam
Gagal Ikut Olimpiade 1948: Jadi Cikal Bakal Diselenggaranya PON Pertama di Indonesia
Sport News
7 jam
Wajib Anda Ketahui: Ini 21 Penyakit Tak Ditanggung BPJS Kesehatan
Kesehatan
7 jam
Franco Escobar Pimpin DPD PKS Periode 2025-2030: Pastikan Berkontribusi untuk Pembangunan Kabupaten Kepahiang
Kepahiang
7 jam
Serapan APBD Kepahiang Masih Minim, Ini Penyebabnya!
Kepahiang
7 jam
10 Tersangka Dimiskinkan, Mampukah Aset Sitaan Pulihkan Kerugian Negara Rp 37 M? Dugaan Korupsi DPRD Kepahiang
Berita Utama
7 jam
Pemdes Sumber Sari Kabupaten Kepahiang Salurkan BLT-DD Kepada 13 KPM
Migei Bermanei
7 jam
Kegiatan Pembangunan Fisik DD Tahun 2025 Desa Karang Tengah Kabupaten Kepahiang Tuntas
Migei Bermanei
7 jam
Kunjungi Desa Imigrasi Permu: Bupati Kepahiang Zurdi Nata Bina Kampung KB
Terkini
7 jam
Jadi Langganan Banjir: Kelurahan Padang Lekat Kabupaten Kepahiang Butuh Drainase
Migei Bermanei
7 jam
Berita Terpopuler
Anti Kecelakaan, Penting Pahami Cara Memilih Motor yang Tepat Bagi Pemula
Otomotif
14 jam
Durasi 30 Menit, Perangkat IP68 iPhone 17 Pro Max Tidak Menjamin Ketahanan Utuh di Dalam Air
Nasional
14 jam
Harga Yamaha Fazzio September 2025: Motor di Bawah Rp25 Juta, Sudah Dapat3 Fitur Canggih dan Modern
Otomotif
14 jam
6 Mobil Baru Toyota 2026, Buruan Cek! Siapa Tahu Cocok jadi Kendaraan Anda
Otomotif
14 jam
2 SMA di Bengkulu Tengah Dapat Dana Revitalisasi dari Kemendikdasmen
Bengkulu tengah
10 jam
Kelemahan dan Kelebihan Honda Brio 2014 Bekas
Otomotif
14 jam
Berita Pilihan
10 Tersangka Dimiskinkan, Mampukah Aset Sitaan Pulihkan Kerugian Negara Rp 37 M? Dugaan Korupsi DPRD Kepahiang
Berita Utama
7 jam
Kerugian Tembus Rp 37 M, Kejari Kepahiang Siapkan 9 JPU: Jalani Sidang Dugaan Korupsi DPRD Kepahiang
Berita Utama
1 hari
4 Tersangka Dugaan Korupsi DPRD Kepahiang Belum Kembalikan Kerugian: Identitasnya?
Berita Utama
1 hari
300 Anak Kabupaten Kepahiang Berisiko Stunting: Ini Langkah Strategis yang Dilakukan Pemkab Kepahiang
Berita Utama
1 hari
Korupsi DPRD Kepahiang, Seret 10 Tersangka & Total Kerugian Rp 37 M: Ini Daftar Aset dan Barang yang Disita
Berita Utama
2 hari