DD Tahap II untuk 6 Desa Tertahan Sejak Juli

Radarkoran.com - Di Kabupaten Bengkulu Tengah, penyaluran Dana Desa (DD) tahap II 2025 terus bergulir. Memasuki pekan kedua September ini, sudah ada 53 desa yang mengajukan pencairan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bengkulu Tengah. 

Dari jumlah tersebut, 47 desa diantaranya sudah cair, alias DD-nya sudah ditransfer ke masing-masing desa. Sementara 6 desa belum cair, tertahan dari 

Juli lalu. Informasi ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas PMD Bengkulu Tengah, Saidina Akasa, SE, MM.

Dia menyampaikan, keenam desa yang tertahan penyaluran DD tahap II pertengahan sejak Juli lalu disebabkan beberapa faktor, sehingga harus dikoreksi ulang. "Ada enam desa yakni Margo Mulyo, Lubuk Unen, Kelindang, Padang Burnai, Paku Haji, dan Desa Ujung Karang. Jadi, sejak 10 Juli dan 16 Juli, desa 

ini belum disalurkan DD-nya. Kalau satu desa dalam kelompok pengajuan masih terkendala, desa lainnya harus ikut menunggu," kata Saidina.

Lebih lanjut dia mengatakan, proses koreksi diharapkan bisa segera selesai, sehingga seluruh desa bisa melanjutkan program pembangunan sesuai rencana. 

BACA JUGA:Warga Pertanyakan Kesimpulan Ahli ITB Soal Kerusakan Alat Elektronik di Desa Padang Kuas

"Dan untuk desa-desa lainnya, kami mendorong supaya penyelesaian kegiatan dipercepat, sehingga pengajuan usulan pencairan tahap II bisa diajukan. Kita ingin program desa dapat berjalan lancar tanpa hambatan," tegas Saidina.

Dia menambahkan, setiap pemerintah desa harus bekerja cekatan, mengingat saat ini sudah hampir memasuki pertengahan September 2025. Dalam artian 

sudah hampir memasuki penghujung tahun, sehingga waktu tahun berjalan pun segera berakhir. 

"Mana yang bisa dikerjakan terlebih dahulu, ya itu yang dikerjakan. Supaya apa? Supaya pekerjaan tidak menumpuk. Kita ini dikejar oleh waktu, serta kita tetap dituntut untuk bekerja maksimal dan harus yang memuaskan. Seperti yang saya katakan tadi, semoga program masing-masing desa berjalan dengan baik," demikian Saidina.