Khutbah Jum’at: Menyambut Ramadhan Mengingat Kematian

Ilustrasi Menyambut Ramadhan--FOTO/NET

Artinya : Maknanya: "Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan." (QS As-Sajdah : 11)

Malaikat maut adalah 'Izra'il 'alaihis salam. 'Izra'il ditugaskan untuk mencabut roh atau nyawa. Jika ia telah mencabut nyawa seorang mukmin, maka ia menyerahkan roh tersebut kepada Malaikatur-Rahmah (malaikat-malaikat pembawa rahmat). Lalu mereka pun memberikan kabar gembira kepada seorang mukmin bahwa ia akan mendapatkan pahala, rahmat dan ridha Allah. Jika 'Izra'il mencabut nyawa seorang kafir, maka ia serahkan kepada para malaikat penyiksa.

Lalu para malaikat tersebut memberitahukan kepadanya tentang siksa dan murka Allah. Jadi para malaikat tersebut tidak membiarkan roh berada di tangan 'Izra'il setelah ia mencabutnya sekejap mata pun. Para malaikat akan langsung membawa roh ke langit jika roh tersebut milik orang mukmin yang bertakwa. Dan malaikat akan membawa roh ke bumi yang ketujuh jika roh tersebut adalah milik orang kafir yang celaka.

Kemudian jika mayit (jenazah) diletakkan di keranda dan dibawa oleh orang-orang ke kuburan, para malaikat akandatang dengan roh tersebut, membawanya dan mendekat ke jenazah, mengiringinya. Jika roh tersebut adalah milik orang yang saleh, maka ia akan berkata seperti yang disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (sebagaimana riwayat Imam al-Bukhari, an-Nasa'i, al-Baihaqi, Ahmad dan lainnya dengan redaksi yang hampir sama):

"Majukanlah saya". Jika roh itu milik seseorang yang buruk amalnya, dalam riwayat lain milik orang kafir, maka roh tersebut akan berkata:

"Celakalah aku, ke mana kalian hendak membawaku?"Hanya saja ucapan tersebut tidak terdengar oleh manusia. Seandainya manusia mendengarnya niscaya ia akan pingsan sebagaimana diriwayatkan oleh an-Nasa'i dan lainnya.

Kemudian mayit diletakkan di kuburnya, ditinggalkan oleh anak, harta, keluarga dan sahabat-sahabatnya.Dan tidak ada lagi yang bersamanya kecuali amalnya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

Artinya :  "Seorang mayit diikuti oleh tiga hal, dua akan kembali dan satu yang akan terus bersamanya. Mayit diikuti oleh keluarga, harta dan amal perbuatannya, lalu keluarga dan hartanya kembali dan tersisalah amalnya yang menyertainya." (HR al-Bukhari)

Kemudian tibalah pertanyaan dua malaikat, Munkar dan Nakir. Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang maknanya:

"Sungguh seorang hamba jika telah diletakkan di kuburnya, teman-temannya pergi meninggalkannya, ia pun mendengar suara alas-alas kaki mereka, maka datanglah dua malaikat kepadanya. Kedua malaikat tersebut mendudukkannya dan berkata kepadanya: Apa yang dulu engkau katakan tentang orang ini: Muhammad?. Maka seorang mukmin akan mengatakan: Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya, maka dikatakan padanya: Lihatlah tempat dudukmu di neraka, Allah telah tukarkan untukmu tempat duduk di surga," Rasulullah bersabda: "maka ia pun melihat dua tempat tersebut kedua-duanya. Sedangkan orang kafir atau munafik dikatakan kepadanya: Apa yang dulu engkau katakan tentang lelaki ini?, maka ia menjawab: Aku tidak tahu, dulu aku berkata tentangnya seperti apa yang dikatakan oleh orang-orang. Maka dikatakan kepadanya: Engkau tidak tahu kebenaran dan tidak mengatakan jawaban yang benar. Kemudian orang kafir atau munafik tersebut dipukul dengan pukulan yang keras di tengkuknya, sehingga ia menjerit dengan jeritan yang keras yang didengar oleh semua yang ada di dekatnya kecuali manusia dan jin." (HR al-Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasa'i dan lainnya dengan yang hampir sama)

Beriman kepada pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir adalah wajib bagi setiap mukallaf (orang yang baligh dan berakal).Pertanyaan ini diberlakukan kepada orang mukmin dan kafir di antara umat ini, yakni umat yang diutus kepada mereka Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Firman Allah SWT:

Artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, (QS.Al Mukminun 1 s/d 3).

Seorang mukmin yang sempurna imannya tidak akan terkejut, takut ataupun terganggu dengan pertanyaan Munkar dan Nakir. Karena Allah menetapkan dan menguatkan hatinya sehingga tidak merasakan takut melihat penampilan keduanya yang menakutkan.

Sebab dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Munkar dan Nakir berwarna hitam kebiru-biruan, bermata merah seperti panci-panci tembaga yang besar, memiliki taring-taring seperti tanduk-tanduk sapi.Keduanya datang membelah bumi dengan gigi-gigi taringnya dan dengan suara seperti halilintar sebagaimana disebutkan dalam kitab Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan