Khutbah Jum’at: Menyambut Ramadhan Mengingat Kematian

Ilustrasi Menyambut Ramadhan--FOTO/NET

Meski begitu, seorang mukmin yang sempurna imannya gembira dengan melihat Munkar dan Nakir, karena ia tahu bahwa ia akan selamat. Sedangkan orang munafik atau kafir, maka ia akan merasa ketakutan dan menggigil karena sangat takut kepada Munkar dan Nakir sehingga keluar dari lidahnya perkataan yang tidak ingin dia katakan. Dia mengatakan: "Aku tidak tahu, dulu aku ikut-ikutan mengatakan apa yang dikatakan oleh orang-orang". Maka Munkar dan Nakir berkata kepadanya: "Engkau tidak mengetahui kebenaran dan tidak memberikan jawaban yang benar. Kalimat ini dikatakan untuk menghardik seseorang.

Kemudian Munkar dan Nakir memukul orang kafir atau munafik tersebut dengan sebuah palu. Munkar dan Nakir memukul kepalanya dengan palu dari besi dengan pukulan yang keras dan karenanya ia menjerit dengan jeritan yang sangat kuat, didengar oleh semua yang ada di dekatnya kecuali manusia dan jin.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah, 

Pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir di dalam kubur adalah salah satu kekhususan umat Muhammad ini, baik yang mukmin maupun yang kafir.Akan tetapi dikecualikan dari pertanyaan ini beberapa orang, yaitu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Dikarenakan kemuliaan beliau para malaikat tidak menanyainya. Demikian pula orang yang mati syahid, yakni orang yang meninggal dalam peperangan melawan orang-orang kafir, tidak akan ditanya karena rohnya langsung dibawa naik ke surga. Demikian pula anak kecil yang meninggal sebelum baligh tidak ditanya, karena ia bukan mukallaf. Disebutkan dalam sebuah hadits ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir, maka Umar berkata: "Apakah dikembalikan kepada kita akal-akal kita, Ya Rasulallah?" Nabi menjawab:

"Iya, seperti keadaan kalian sekarang."Jadi keadaan manusia di dalam kubur menyerupai keadaannya di dunia.Ia merasakan kenikmatan dan merasakan sakit. Ini terjadi dengan roh dan jasad.

Hadirin rahimakumullah, 

Marilah kita renungkan bersama bahwa dunia ini berjalan ke arah kepunahan dan kesudahan. Kita semuanya akan meninggalkan rumah kita yang di atas tanah dan berpindah ke rumah yang sempit di bawah tanah. Masing-masing dari kita hanya akan membawa apa yang telah kita perbuat di dunia. Di kubur tidak ada yang menyertai seseorang kecuali amal perbuatannya.Oleh karenanya, orang yang cerdas adalah yang selalu mengingat kematian dan senantiasa melakukan persiapan untuk kehidupan akhiratnya dengan memperbanyak amal kebaikan.

Hadirin yang dirahmati Allah, 

Demikian khutbah jumat pada siang hari yang penuh keberkahan ini.Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua.Amin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan