Petani Cabai di Kepahiang Lesu, Harga Turun Mendekati Panen dan Lebaran

CABAI : Sudiraman petani cabai di Desa Karang Endah memperlihatkan cabai keriting yang sangat bagus, tapi tidak sesuai dengan harganya saat ini.--SUHAI/RK

Radarkoran.com - Memasuki masa panen, sejumlah petani cabai di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu merasa kecewa dengan harganya yang saat ini turun sangat jauh.

Petani cabai menjadi lesu karena harga turun sejak mendekati panen dan lebaran idul fitri. Bahkan cabai disebut dibeli oleh tengkulak dengan harga yang dianggap tidak wajar.

Sudirman (40) petani cabai di Desa Karang Endah Kecamatan Kepahiang mengatakan, dia panen dengan mendapati harga cabai merah diharga Rp 25 ribu, yang sebelumnya Rp 65 ribu hingga Rp 80 ribu per Kilogram di tingkat petani.

"Sekarang harga cabai kalau dibeli tengkulak itu paling tinggi Rp 25 ribu pe kilonya. Itu untuk cabai merah. Kalau cabai setan lebih murah dari itu, kisaran Rp 20 ribu per Kilogram," sampai Sudirman, Jum'at 29 Maret 2024.

BACA JUGA:Harga Kopi Mahal, Petani Pungguk Beringang Sumringah

Turunnya harga cabai yang awalnya dibeli tengkulak hingga Rp 70 ribu-Rp 80 ribu per Kilogram, membuat banyak petani sangat kecewa dan menjadi lesu.

Padahal, petani berharap harga cabai bisa tetap tinggi dan mereka bisa sedikit mendapatkan keuntungan dari cabai yang nantinya dipanen, terlebih saat ini sebentar lagi lebaran yang tentunya kebutuhan ekonomi meningkat.

Namun, harapan itu pupus lantaran harga cabai yang beberapa minggu terakhir terus turun drastis. Karenanya, momen menjual cabai dengan harga cukup tinggi tidak bisa terwujud.

BACA JUGA:Kiat Sukses jadi Petani Cabai Ala Ishak Warga Kepahiang

"Seperti sudah ada permainan, ketika mulai musim panen seperti ini harga cabai jatuh. Turunnya pun tidak tanggung-tanggung. Padahal, sebelumnya harga cabai cukup tinggi di pasaran," lirih Sudirman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan