Hasil Tim Jitupasna, Segini Kebutuhan Anggaran Perbaikan Akibat Banjir Bandang Sungai Ketahun

CEK : Tim Jitupasna yang dibentuk Pemkab Lebong saat melakukan validasi dan verifikasi lapangan dampak banjir bandang Sungai Ketahun--EKO/RK

Radarkoran.com - Diperlukan Rp 138,8 miliar untuk melakukan perbaikan sejumlah infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang Sungai Ketahun Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu yang terjadi pada 16 April 2024 lalu.  

Jumlah kebutuhan anggaran itu sesuai hasil validasi dan verifikasi lapangan yang dilakukan oleh Tim Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan Pascabencana) yang dibentuk Pemkab Lebong. Hasil ini selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk proposal untuk selanjutnya diusulkan ke BNPB.

Kabid Rehabilitasi dan Konstruksi BPBD Lebong Amrul, ST menjelaskan kebutuhan anggaran untuk melakukan perbaikan sejumlah infrastruktur yang terdampak banjir bandang Sungai Ketahun itu terdiri dari beberapa item. Pertama adalah untuk melakukan perbaikan terhadap 81 rumah warga yang rusak berat, sedang hingga ringan.

Kemudian untuk bidang pertanian, tercatat ada 259,3 hektare sawah yang terdampak banjir bandang Sungai Ketahun. Dari luasan lahan itu, 187,7 hektare sawah yang mengalami gagal panen sehingga dibutuhkan anggaran 58,7 miliar.

BACA JUGA:Akibat Banjir Bandang Sungai Ketahun, 3 Sekolah Rusak, Aktivitas KBM Terganggu

Selain itu dibidang infrastruktur, ada 12 jembatan gantung yang rusak berat dan harus dibangun ulang, 10,4 Km beronjong/pelapis sungai rusak serta 2,6 Km irigasi dan bendungan juga rusak, sehingga dibutuhkan anggaran 78,3 miliar untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur tersebut. 

"Sesuai dengan SK dari pak bupati, Tim Jitupasna sudah melaksanakan validasi dan verifikasi terhadap data sejumlah kerusakan infrastruktur akibat banjir bandang Sungai Ketahun yang terjadi pada 16 April 2024 lalu, " jelas Amrul.

Sebagai tindaklanjutnya, kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan perbaikan dampak banjir bandang Sungai Ketahun itu, pihaknya akan menyampaikan proposal ke BNPB.

"Hasil Jitupasna ini kembali ke OPD yang membidanginya, " singkat Amrul. 

Diketahui, bencana banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Lebong pada 16 April 2024 lalu. Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lebong menyebabkan hulu Sungai Ketahun di wilayah Kecamatan Topos meluap. Akibatnya sejumlah pemukiman warga yang berada di sepanjang bantaran Sungai Ketahun terendam banjir.

BACA JUGA:Salurkan Bantuan Pangan, Data Korban Banjir Bandang Sungai Ketahun Divalidasi

Selain merendam ratusan rumah warga, banjir juga menyebabkan areal persawahan di sejumlah wilayah kecamatan terendam banjir. Bahkan beberapa diantaranya sawah siap panen. 

Tak hanya itu, banjir juga menggenang di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Lebong hingga mengakibatkan arus lalu lintas Lebong-Rejang Lebong terganggu. Sejumlah warga khususnya lansia dan anak-anak sempat diungsikan sementara ke tempat yang lebih aman oleh petugas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan