Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat nilai ekspor Bengkulu pada Februari 2025 berada di angka 14,15 juta USD. Angka ini menunjukkan tren penurunan dibandingkan periode sebelumnya.
Nilai ekspor di Februari 2025 mengalami penurunan sebesar 26,28 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada januari 2025 yang berada di angka 19,19 juta USD. Dan mengalami penurunan sebesar 39,09 jika dibandingkan periode yang sama di Februari 2024 yang berada di angka 23,23 juta USD.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME mengatakan, secara kumulatif (Januari-Februari 2025) nilai ekspor Provinsi Bengkulu mencapai 35,87 juta USD.
"Pada bulan Februari 2025, total nilai ekspor provinsi Bengkulu mengalami penurunan, baik secara bulanan maupun tahunan," kata Win Rizal.
Komoditas ekspor Bengkulu didominasi komoditas batubara yakni mencapai 13,51 juta USD, disusul karet sebesar 0,63 juta USD, lintah 0,003 juta USD, dan komoditas lainnya sebesar 0,01 juta USD.
Ekspor Bengkulu pada Februari 2025 menurut pelabuhan muat yakni 13,51 juta USD (95,46 persen) dari Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, 0,63 juta USD (4,45 persen) dari Boom Baru Sumsel, 0,01 juta USD (0.04 persen) dari Bandara Soekarno Hatta, dan 0,01 juta USD (0,05 persen)
BACA JUGA:Soroti Kondisi Pelabuhan Bengkulu, Sultan Tekankan Pengerukan Pendangkalan Alur Dilakukan Maksimal
"Komoditas yang diekspor dari Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu pada Februari 2025 semuanya komoditas batubara," imbuh Win Rizal.
Nilai ekspor sebesar 13,51 juta USD di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan periode Februari 2024 yang berada di angka 21,98 juta USD, atau mengalami penurunan sebesar 38,55 persen.
Dengan kondisi pendangkalan alur pelabuhan di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, menjadi salah satu persoalan yang menurunkan nilai ekspor Bengkulu.
"Kita harapkan dengan upaya yang dilakukan, ekspor provinsi bengkulu melalui Pelabuhan Pulau Baai akan lebih meningkat lagi," ujar Win Rizal.
Dengan kondisi nilai ekspor yang terus menurun, secara kumulatif, neraca perdagangan Bengkulu pada Februari 2025 mengalami penurunan sebesar 39,09 persen dibanding periode yang sama tahun 2024, dan turun sebesar 35,48 persen jika dibandingkan dengan Februari 2023.
Sementara itu, nilai impor Provinsi Bengkulu sendiri, sejak September 2021 tercatat tidak ada impor ke Provinsi Bengkulu.