Radaroran.com- Salah seorang korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah diinapkan di sebuah hotel yang dirahasiakan alamatnya. Evakuasi terhadap korban ke sebuah hotel ini, lantaran yang bersangkutan tengah dalam keadaan takut akan bahaya dan terancam.
Menanggapi informasi ini, Kapolres Kepahiang, AKBP. M. Faisal Pratama, S.IK, MH melalui Kasat Reskrim, AKP. Dennyfita Mocchtar, S.Trk didampingi Kanit PPA, Aiptu. Dedy SH mengungkapkan bahwa, sampai dengan detik ini, pihak korban masih belum ada yang melayangkan laporan terkait kasus KDRT tersebut.
"Iya saya sudah mendengar juga ada informasi seperti itu, tapi untuk saat ini setelah saya periksa, belum ada laporan dari korban terkait kasus KDRT itu," ujar Kanit.
Menurut Kanit, Polres Kepahiang sendiri juga saat ini terus melakukan monitoring kepada DPPKBP3A Kepahiang dan juga Dinsos Kepahiang, terkait perkembangan kondisi psikis korban. Apabila nantinya korban sudah tenang dan bisa menceritakan semua detail yang terjadi, kemungkinan pihak korban mau untuk melayangkan laporan.
"Nanti apabila ada laporannya, maka akan kami proses," sambungnya.
BACA JUGA: Kapolres Kepahiang Faisal Pratama Blusukan ke Lumbung Pangan Desa Bumi Sari
Sekadar mengulas kembali, Dugaan aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak kembali terjadi di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Baru-baru ini, diketahui telah terjadi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap Mawar (identitas dirahasiakan) warga Kabupaten Kepahiang.
Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kepahiang, Linda Rospita, SH mengatakan bahwa, akibat dugaan KDRT tersebut, korban saat ini mengalami trauma berat dan juga merasa terancam atas keselamatannya. Alhasil untuk memberikan jarak antara korban dan juga terduga pelaku, korban sendiri saat ini telah dievakuasi di sebuah hotel yang alamatnya dirahasiakan dari siapa pun.
Menurut Linda, korban terpaksa dievakuasi ke sebuah hotel lantaran sampai saat ini, belum ada rumah aman di Kabupaten Kepahiang. Korban sendiri, diketahui sudah menginap di hotel tersebut selama beberapa hari ini dan saat ini masih terus dalam pantauan pihaknya, agar keselamatannya dapat terjamin.
"Iya ada korban KDRT yang sekarang ini masih dalam pengawasan kami, yang bersangkutan kami inapkan di sebuah hotel yang alamatnya kami rahasiakan dari siapa pun. Memang seharusnya diinapkan di rumah aman, tapi karena di Kepahiang masih belum ada, jadi kami inapkan di sebuah hotel. Ini demi menjamin keselamatan korban sendiri," demikian Linda.