Kerusakan Tutupan Hutan di Bengkulu Tinggi, Ini Tanggapan Gubernur Rohidin

Kamis 01 Feb 2024 - 18:57 WIB
Reporter : Gatot Julian
Editor : Eko Hatmono

Radarkepahiang.bacakoran.co - Dalam jangka waktu beberapa tahun terakhir, kerusakan tutupan kawasan hutan di wilayah Provinsi Bengkulu cukup tinggi. Kerusakan tutupan hutan tersebut berpotensi memicu terjadinya bencana ekologi di Bengkulu. 

Kerusakan tutupan hutan di Bengkulu juga diakui Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA saat diwawancarai awak media di Balai Raya Semarak Bengkulu, Kamis 1 Februari 2024.

"Ia memang kita akui jika di Provinsi Bengkulu ini tingkat kerusakan kawasan hutan cukup tinggi. Bahkan dari total luasan hutan yang ada, 13 persen diantaranya dikategorikan rusak untuk tutupan hutannya," ungkap Rohidin.

Dengan kondisi tingkat kerusakan yang ada, Rohidin mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap potensi bencana yang dapat terjadi.

BACA JUGA:Gubernur Rohidin Tekankan Hal Ini Agar Sekolah Swasta Tidak Kehilangan Calon Murid

"Dengan kerusakan kawasan hutan tersebut, memberikan dampak yang besar terjadinya ancaman potensi bencana. Maka harus sangat hati-hati ketika musim hujan dengan intensitas tinggi, potensi banjir dan longsor itu sangat besar," papar Rohidin.

Disisi lain, Rohidin menyebut, dengan kerusakan hutan yang terjadi, pihaknya atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama stakeholder terkait juga terus melakukan upaya perbaikan tutupan kawasan hutan.

"Kita memprogramkan dari teman-teman BKSDA, BP DAS dan lainnya melakukan penanaman jutaan bibit. Upaya ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi tutupan kawasan hutan," tegas Rohidin.

Lebih jauh, dengan upaya yang dilakukan tersebut, diharapkan dapat meminimalisir atau menekan kerusakan terhadap kawasan hutan yang ada di wilayah Bengkulu. 

"Kita pun berharap peran aktif seluruh elemen masyarakat dapat menjaga kawasan hutan. Termasuk juga memperbaiki tutupan hutan, dengan menggalakkan penanaman bibit atau rehabilitasi kawasan hutan," harap Gubernur Rohidin.

Sebelumnya, Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi membeberkan kondisi tutupan kawasan hutan di Bengkulu. Di mana berdasarkan analisis citra satelit sentinel Tim Geographic Information System (GIS) KKI Warsi yang dikombinasikan dengan pengamatan dari google earth, citra spot 6 dan SAS Planet, tutupan hutan Bengkulu tinggal 645.116 Hektar (Ha) atau 32 persen dari luas wilayah Bengkulu.

BACA JUGA:Kuota LPG Bengkulu 2024 Berkurang, Dinas ESDM Sampaikan Alasannya

"Dibandingkan dengan tahun 2022 lalu, tutupan hutan di Bengkulu saat ini berkurang 8.306 Ha. Dengan fakta itu, menjadi satu hal penting di Provinsi Bengkulu untuk meningkatkan kewaspdaan bencana ekologi, di tengah terus berkurangnya tutupan hutan," sampai Direktur Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Adi Junedi. 

Dari analisis yang dilakukan, juga diketahui jika terdapat 142.466 Ha di Bengkulu merupakan lahan terbuka. Selain dalam kawasan hutan, areal terbuka juga terpantau dalam berbagai pemanfaatan lahan lainnya.

"Seperti pembukaan lahan di kawasan tambang, terpantau seluas 3.719 Ha, perkebunan sawit seluas 12.719 Ha, dan perusahaan kehutanan 4.053 Ha," demikian Adi.

Kategori :