Realisasi PMT di Kabupaten Lebong Baru 32 Persen, Ini Penyebabnya
Realisasi PMT lewat Puskesmas yang ada di Kabupaten Lebong masih sangat rendah.--TANGKAPAN LAYAR
Radarkoran.com - Realisasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lewat Puskesmas yang ada di Kabupaten Lebong masih sangat rendah.
Hal ini dipengaruhi minimnya kunjungan Balita ke Posyandu.
Kepala Dinkes Lebong, Rachman, S.KM, M.Si melalui Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Sumarni, S.KM, mengatakan bahwa hingga saat ini serapan dana PMT baru mencapai 32,98 persen.
Rendahnya angka tersebut disebabkan oleh minimnya kunjungan balita ke posyandu, meskipun program PMT sangat penting bagi Balita, terutama yang memiliki masalah gizi.
"Secara keseluruhan, serapan dana PMT di Puskesmas Lebong baru mencapai 32,98 persen. Oleh karena itu, kami mengimbau orang tua yang memiliki balita agar lebih rutin membawa anak-anak mereka ke Posyandu," ujar Sumarni.
Sumarni juga menjelaskan, Balita yang mengalami gizi kurang akan mendapatkan PMT dalam bentuk makanan lokal, seperti bubur, buah-buahan, hingga nugget ikan.
BACA JUGA:Wabup : Maksimalkan Penyerapan DAK-PMT 2024
Namun, bantuan ini hanya diberikan kepada Balita yang mengalami gizi kurang atau gizi buruk, yang terdata dan telah diinput ke dalam sistem e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).
"Bantuan PMT lokal diberikan dalam bentuk makanan lokal khusus bagi balita yang mengalami masalah gizi. Jadi, penting bagi orang tua untuk membawa anak mereka ke posyandu secara rutin," tambahnya.
Pihaknya berharap ke depan, para orang tua Balita dan ibu hamil dapat lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu.
Kehadiran secara rutin di Posyandu sangat diperlukan untuk memantau tumbuh kembang Balita hingga usia 59 bulan, sekaligus memastikan mereka mendapatkan perawatan dan nutrisi yang memadai.
"Posyandu sangat penting untuk memantau tumbuh kembang Balita. Kami berharap masyarakat bisa lebih proaktif dan rutin datang ke posyandu demi kesehatan anak-anak mereka," tutup Sumarni.