Tuntaskan Kemiskinan di Indonesia Lewat Sekolah Rakyat: Begini Kata Mensos Saifullah Yusuf

SEKOLAH RAKYAT : Sekolah rakyat langkah jangka panjang tuntaskan kemiskinan--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com- Sejumlah program yang diluncurkan Presiden Prabowo untuk menuntaskan kemiskinan di Indonesia. Diantara sejumlah program tersebut, salah satunya program Sekolah Rakyat yang sekarang tengah gencar di canangkan oleh pemerintah. Bahkan, saat ini sejumlah daerah di Indonesia telah mengusulkan lahan untuk mendirikan sekolah rakyat yang wacananya akan mulai operasi tahun ajaran 2025/2026.
Sekolah rakyat yang merupakan program pemerintah pusat tersebut, sebagai leading sektornya adalah Kementerian Sosial (Kemensos). Salah satu tujuan program sekolah rakyat untuk menuntaskan kemiskinan di Indonesia dalam jangka panjang. Lantaran sekolah rakyat sendiri dikemas khusus untuk masyarakat miskin di Indonesia, sehingga seluruh masyarakat miskin di Indonesia mendapatkan sekolah yang layak seperti layaknya anak-anak pada umumnya.
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau sering disapa Gus Ipul, salah satu tujuan sekolah rakyat untuk menuntaskan kemiskinan di Indonesia. Sehingga, ia mengajak seluruh daerah di Indonesia melakukan sinergi dan kerjasama yang baik sehingga sekolah rakyat bisa terwujud di seluruh daerah.
"Pendidikan adalah rekayasa sosial yang paling terbukti mampu memutus mata rantai kemiskinan. Sekolah Rakyat menjadi solusi jangka panjang untuk kelompok masyarakat yang terjebak dalam kemiskinan struktural," sampainya.
BACA JUGA:Dibutuhkan Dukungan Daerah untuk Wujudukan Program Sekolah Rakyat
Disebutkan, Sekolah Rakyat merupakan inovasi sosial yang dirancang untuk memutus transmisi kemiskinan turun-temurun. Banyak keluarga miskin tetap berada dalam siklus kemiskinan karena minimnya akses terhadap pendidikan dan keterampilan. Ia juga menyoroti pentingnya DTSEN sebagai 'tulang punggung" dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. DTSEN menghimpun dan memadankan berbagai data sosial-ekonomi penduduk dengan data kependudukan, memungkinkan pengambilan keputusan yang akurat dan transparan.
Menurutnya, melalui pemetaan desil (Desil 1 hingga Desil 10), DTSEN dapat membantu pemerintah pusat dan daerah menargetkan bantuan sosial secara lebih tepat.
"Untuk mewujudkan itu semua, seluruh kepala daerah untuk aktif memutakhirkan data sosial ekonomi melalui jalur formal dan digital," ajaknya.
Proses pemutakhiran dilakukan tiga bulan sekali, dengan melibatkan masyarakat dari tingkat RT/RW hingga ke kabupaten/kota.
"Dengan data yang valid dan upaya pemberdayaan melalui Sekolah Rakyat, kita tidak hanya membantu masyarakat bertahan, tapi juga naik kelas dan keluar dari kemiskinan secara berkelanjutan," tambahnya.