Masyarakat Bengkulu Tengah Keluhkan BBM Langka

SITUASI : Beginilah situasi di SPBU yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah yang mengalami kekosongan stok BBM. --Candra/RK

Radarkoran.com - Masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mengeluhkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPUBU yang ada di daerah ini. Hingga akhir pekan ini, masyarakat masih sulit mendapatkan BBM di SPBU-SPBU yang ada di Bengkulu Tengah.

Berdasarkan pantauan di beberapa SPBU yang ada di Bengkulu Tengah, masih tertampang tulisan 'Pertalite Kosong', 'Biosolar Kosong', serta 'Pertamax Kosong'. Khususnya di SPBU Ujung Karang Bengkulu Tengah, hanya terdapat beberapa kendaraan yang masih tetap ingin mengantre biosolar, meski stok dinyatakan habis.

"Ya seperti inilaha adanya, sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Kalau siang sudah kosong. Kami antre, biar kalau nanti minyak masuk, kami dapat. Karena kami harus mendapatkan minyak untuk bisa narik," ujar sopir truk, Yandri, Sabtu 24 Mei 2025.  

Masih berdasarkan pantauan, ada sejumlah kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat yang masuk ke area SPBU, dan akhirnya ke luar kembali.

Salah satu pengendara, Hari mengaku kesulitan untuk mendapatkan BBM. Menurutnya, kalaupun ada stok BBM tetap harus mengantre cukup lama.

"Kalau ada di SPBU, antrenya tetap lama, bisa berjam-jam. Kalau sudah siang, rata-rata sudah kosong semua," ujar Hari. 

BACA JUGA:Pemkab Benteng Raih WTP ke-6 Berturut, Pertama Dipimpin Bupati Rachmat

Dia yang bekerja jualan sayur keliling, mengaku sangat merasakan dampak kelangkaan BBM ini. "Kami keliling jualan sayur, artinya setiap hari harus ada BBM. Kalau motor kami tidak ada minyak, maka kami tidak bisa keliling jualan. Kalau BBM susah seperti ini, usaha kami terdampak," ucapnya.

Atas kondisi yang ada ini, masyarakat Bengkulu Tengah berharap pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi segera mencarikan solusinya supaya BBM kembali lancar seperti sebelumnya. "Harus ada tindakan cepat mengatasi persoalan kelangkaan BBM ini, jangan berlarut-larut. Jika seperti ini terus maka akan berdampak lebih besar lagi terhadap ekonomi masyarakat," demikian Hari. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan