Mulai Populer di London: Ini Sejarah Awal Permainan Bulu Tangkis

Permainan bulu tangkis --FOTO/TANGKAPAN LAYAR

Radarkoran.com - Bulu tangkis merupkan suatu permainan olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Di Indonesia, bulu tangkis termasuk salah satu di antara olahraga yang banyak diminati.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bulu tangkis adalah permainan dengan memakai raket dan kok yang dipukul melampau jaring yang direntangkan di tengah lapangan.

Bulu tangkis atau badminton dimainkan dengan menggunakan raket, suttlecock, net, dan lapangan bulu tangkis. Seperti jenis perlombaan olahraga pada umunya, pemain tunggal maupun ganda berusaha meraih poin sebanyak-banyaknya.

BACA JUGA:Legenda Bulu Tangkis Indonesia: Taufik Hidayat Ukir 37 Prestasi Internasional

Pemain tunggal maupun ganda dikatakan menang jika bisa memenangkan dua set secara langsung. Jika terjadi hasil yang sama kuat dalam dua set, dilanjutkan dengan set ketiga. Dalam olahraga ini tidak hanya membutuhkan keterampilan saja, tetapi juga gerakan tubuh yang lincah dan kuat. Selain itu, ada beberapa teknik dasar yang perlu dikuasai.

Sejarah Bulutangkis Dunia

Dalam perkembangannya, sejarah bulu tangkis berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu. Namun, bulu tangkis juga disebut-sebut di India dan China. Nenek moyang terdahulu, perkirakan ini sebuah permainan China, Jianzi, yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Melainkan itu, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.

Di Inggris, sejak zaman pertengahan, permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai tongkat (Battledores) dan melakukan bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Permainan ini populer menjadi kegiatan di London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.

BACA JUGA:Siap Harumkan Nama Kabupaten Kepahiang: 3 Atlet Bulu Tangkis Berlaga di Porprov Bengkulu 2025

Dalam sejarah bulu tangkis, Inggris membawa permainan ini ke Jepang, China, dan Thailand selagi mereka menjajah Asia, yang kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka. Olahraga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas tentara Britania di Pune, India, pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan.

Maka itu, Kota Pune dikenal sebagai Poona, menjadikan permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860, dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul Badminton Battledore - a new game (Battledore bulutangkis - sebuah permainan baru). Ini untuk melukiskan permainan tersebut dimainkan di gedung badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di Gloucestershire, Inggris.

Dasar peraturan dalam sejarah bulu tangkis yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya pada 1899 dengan kejuaraan All England.

Bulutangkis sekarang menjadi sebuah olahraga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olahraga ini, dan di negara-negara Skandinavia.

International Badminton Federation (IBF) didirikan pada 1934 dan mencatatkan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan