4 SD di Rejang Lebong Minim Peserta Didik Baru
Dari hasil pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2024/2025 terdapat 4 SD di Kabupaten Rejang Lebong minim peserta didik baru. --IST
Radarkoran.com - Dari hasil pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025, setidaknya terdapat 4 SD di Kabupaten Rejang Lebong yang minim peminat. Bahkan bisa dikatakan, 4 SD tersebut hanya mendapatkan 1 peserta didik baru.
Adapun 4 SD itu adalah, SDN 111 Rejang Lebong, SDN 31 Rejang Lebong, SDN 140 Rejang Lebong dan SDN 158 Rejang Lebong. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Rejang Lebong, Hanapi, S.Pd, MM menjelaskan sejumlah sekolah yang terdata masih sangat kekurangan siswa itu berdasarkan hasil verifikasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.
Sekolah yang hanya mendapatkan 1 siswa baru itu memiliki alasan yang beragam. Mulai dari kondisi di lingkungan sekitar yang tidak ada siswa usia sekolah tingkat SD, dan juga sejumlah alasan lainnya yang kerap terulang setiap tahun.
"Banyaknya jumlah sekolah yang ada saat ini, serta persaingan ketat yang terjadi. Membuat sekolah yang kurang strategis siswanya sangat minim. Padahal dari laporan yang kami terima, semua sekolah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan PPDB dan promosi," ungkap Hanapi.
BACA JUGA:Hari Bhakti Adhyaksa ke-64, Kejari Rejang Lebong Bagi-bagi Stiker di Jalan
Terkait kondisi ini, 4 SD yang masih minim peserta didik baru ini diberikan waktu hingga akhir Agustus mendatang untuk melaksanakan PPDB lanjutan. Sekolah ini diingatkan agar berupaya melakukan promosi untuk mendapatkan siswa baru.
Pasalnya, jika sampai akhir Agustus nanti jumlah siswa baru di sekolah itu tidak juga bertambah maka kemungkinan besar siswa yang masuk di sekolah itu akan dititipkan di Dapodik sekolah lain.
"Kita berikan waktu terlebih dahulu, dan akan kita promosikan juga agar mendapat siswa tambahan," lanjutnya.
Disamping itu terkait wacana regrouping atau penggabungan sekolah yang bisa saja dilakukan terhadap sekolah minim siswa, sejauh ini masih dibahas dan dikaji secara lebih lanjut bersama kepala Dinas Dikbud dan sejumlah pihak lainnya.
"Kemungkinan regrouping ada, akan tetapi akan kita bahas dan kaji terlebih dahulu," singkatnya.