Belum Ada Kasus, Masyarakat Bengkulu Tetap Diimbau Waspada Cacar Monyet

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM.M.Si--GATOT/RK

Radarkoran.com - Walaupun temuan kasus Mpox atau cacar monyet belum ditemukan di wilayah Bengkulu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mengimbau kepada masyarakat khususnya para pelaku perjalanan luar daerah untuk waspada.

Kewaspadaan terhadap cacar monyet tersebut juga mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Nomor : HK.02.02/C/2160/2024 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Mpox (Monkeypox) di Pintu Masuk, Pelabuhan dan Bandar Udara yang melayani Lalu Lintas Domestik dan di wilayah tertanggal 20 Agustus 2024.

"Memang untuk monkeypox atau cacar monyet ini belum ada di Provinsi Bengkulu ya, tetapi kita tetap waspada. Apalagi sekarang ini sudah ada surat edaran dari Kementerian Kesehatan tentang peningkatan kewaspadaan terhadap monkeypox di pintu masuk, Pelabuhan Bandar Udara yang melayani lalu lintas domestik dan wilayah," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM, M.Si pada Jumat, 6 Septemeber 2024.

Jika mengacu pada edaran yang ada, Ruslian menyebut temuan kasus di Bengkulu sangat kecil, mengingat Bengkulu tidak melayani penerbangan domestik atau keluar negeri. Sehingga para pengguna layanan penerbangan ke Bengkulu akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu di bandar internasional yang melayani penerbangan domestik sebelum duterbangkan ke Bengkulu.

BACA JUGA:Dua Paslon Gubernur Bengkulu Dipastikan Lolos Tes Kesehatan

"Kemungkinan itu kecil ya (temuan kasus,red) karena pasti sudah diperiksa di Bandara Soekarno Hatta. Nah, kalau pun ada orang warga Bengkulu yang dari luar negeri pasti sudah terdeteksi di bandara Soekarno Hatta. Namun kita tetap waspada," tuturnya.

Diketahui cacar monyet merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh Monkeypoxuirus (MPXV). Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung sekitar 2 - 4 minggu, namun dapat berkembang menjadi berat hingga kematian (Case Fatality Rate 3 - 6 persen). 

Penularan cacar monyet terjadi melalui kontak langsung dengan hewan ataupun manusia yang terinfeksi atau melalui kontak tidak langsung. Penularannya dapat melalui kontak langsung dengan lesi atau cairan tubuh melalui ciuman, sentuhan, oral, penetrasi vaginal maupun anal dengan seseorang yang terinfeksi cacar monyet. Penularan tidak langsung dapat terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti tempat tidur penderita.

BACA JUGA:Mahfud MD : Kotak Kosong Bagian Dari Demokrasi

"Untuk varian Mpox di Indonesia  variannya yang ringan, bukan varian yang berat seperti di Afrika," imbuh Ruslian. 

Lebih jauh, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk terus menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan salah satu langkah mencegah penularan penyakit.

"Salah satu yang paling penting itu sering melakukan cuci tangan pakai sabun, kemudian kalau ada gejala seperti demam, nyeri otot, lalu ada seperti cacar air, kita menghimbau masyarakat untuk berobat dan melakukan pemeriksaan  ke puskesmas atau rumah sakit," tutup Ruslian.

 

TAG:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan