Sektor Investasi di Bengkulu Masih Sama
Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu, Supran, SH,.MH--GATOT/RK
Radarkoran.com - Sektor investasi potensial yang menjadi sumber pendapatan di wilayah Bengkulu tahun 2025 tidak ada perkembangan atau masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Supran, SH, MH mengatakan, sumber investasi tersebut, berasal dari sektor-sektor seperti perkebunan, pertambangan, industri hingga sektor makanan.
"Sektornya hampir sama, ada sektor perkebunan, infrastruktur, termasuk sektor perdagangan dan pertambangan," kata Supran Jumat 17 Januari 2025.
Ia menambahkan, sektor investasi tidak bisa ditentukan dengan pasti, karena kerap mengalami perubahan yang signifikan. Untuk itu, potensi investasi ditahun 2025 ini hampir sama di tahun sebelumnya.
"Saya pikir untuk Provinsi Bengkulu tidak jauh beda, ada sektor perkebunan, pertambangan, perdagangan, perikanan, lalu sektor energi baru terbarukan. Seputaran itu saja," paparnya.
Untuk keberadaan investor baru, dikatakan Supran sejauh ini belum ada, namun kedepannya dimungkinkan ada investor baru. Hal ini mengingat potensi investasi Bengkulu sangat tinggi.
"Untuk investor baru belum ada yang masuk, mungkin nanti ada yang sudah mendapatkan ijin dan bergerak," tambah Supran.
BACA JUGA:Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Faskes Didorong Upgrade Fasilitas
Sementara itu untuk total realisasi investasi di wilayah Bengkulu sepanjang tahun 2024 kemarin, Supran menyebut jumlahnya masih menunggu rilis resmi dari pemerintah pusat melalui Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia.
"Kita masih menunggu jumlah realisasi triwulan 3 dan 4, atau semester 2 tahun 2024. Hasil resmi yang dirilis BKPM nanti menjadi data realisasi investasi sepanjang 2024," sampai Supran.
Sedangkan jika melihat catatan DPMPTSP Provinsi Bengkulu, hingga triwulan Kedua (April-Juni) tahun 2024 realisasi investasi yang ada di wilayah Bengkulu mencapai angka Rp 2,9 triliun, dengan rincian Rp 1,2 triliun pada triwulan I dan Rp 1,79 triliun di triwulan II.
"Tapi dari pantauan LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) para pelaku usaha, kita berkeyakinan bahwa target realisasi investasi tahun 2024 bisa terpenuhi untuk target yang kita tetapkan," imbuh Supran.
Adapun target yang ditetapkan pemerintah pusat melalui Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, dimana tahun 2024 ini memberikan target investasi kepada Bengkulu mencapai angka Rp 22 triliun, target daerah yang mengacu pada RPJMD yang ditetapkan Rp 7,5 triliun dan Rencana Strategis (Renstra) sebesar Rp 6,7 triliun.
Sementara itu, untuk target investasi tahun 2025 ini, DPMPTSP belum menerima pemberitahuan dari pemerintah pusat. Namun Supran menyebut jika target di tahun ini tidak jauh dari tahun sebelumnya.