Sebelum Nama Kijang Dirilis, Ada Opsi Nama Kelinci: Sejarah Toyota Kijang Kapsul 4 Generasi di Indonesia

Toyota Kijang Kapsul--FOTO/ILUSTRASI
2. Generasi Kedua (1981-1986)
Generasi Kedua Toyota Kijang KF20 mulai dijual pada 1 Juni 1981. Bentuk modelnya tidak terlalu berbeda dengan generasi pertama, namun memiliki beberapa perubahan yang di antaranya adalah peningkatan kapasitas silinder mesin sebanyak 100 cc menjadi 1300 cc, kemudian kapastias silinder dinaikkan kembali sebanyak 200 cc menjadi 1500 cc.
Dari segi tampilan lampu mobil masih bulat di samping depan kanan-kiri dan gril masih sederhana dengan tulisan TOYOTA pada bagian depan. Garis pada bonnet juga masih simpel dan curam. Meski bukaan pada tutup kap mesin tidak lagi bukaan penuh hingga bagian tepi hidung mobil (bonnet) seperti halnya Kijang Buaya sebelumnya. Toyota Kijang KF20 yang merupakan generasi kedua ini akrab dengan julukan 'Doyok' (sebutan yang diambil dari sebuah iklan kuku bima TL pada masanya Pos Kota).
Untuk mesinnya sendiri 4K berkapasitas 1300 cc, Toyota Kijang masih mempertahankan transmisi 4 percepatan dan suspensi double wishbone dengan pegas daun yang dipasang melintang pada bagian depan dan pegas daun under axle yang ditempatkan di bawah gardan pada bagian belakang mobil.
Sampai dengan 1984, permintaan terhadap model ini tetap tinggi, hingga akhirnya Toyota menghentikan produksi Kijang mesin 1300 cc dan melakukan perubahan pada mesin, dengan meluncurkan Kijang bermesin 1500 cc kode 5K pada awal tahun 1985, namun tetap menghemat penggunaan bahan bakar.
Toyota Kijang KF20 atau generasi kedua ini juga menghadirkan dua tipe minibus yang dikerjakan oleh perusahaan karoseri yang ditunjuk Astra, yaitu:
- Toyota Kijang Family: minibus 3 pintu (2 di depan dan 1 di samping kiri) dengan imbuhan bagasi di bagian belakang yang sejatinya sebuah bukaan pada tempat plat nomor. Pada tipe ini, semua kursi menghadap ke depan, dan dapat memuat 7 penumpang.
- Toyota Kijang Commando: minibus 4 pintu (dengan pintu paling belakang tipe ambulans yang terbagi dua membuka ke kedua sisi), dengan kursi paling belakang saling berhadapan. Mobil ini dapat memuat 8 penumpang. Tipe tersebut berlanjut hingga Kijang KF42.
Kijang generasi kedua berhenti diproduksi pada akhir tahun 1986, dan digantikan oleh generasi ketiga yang masuk operasional pada tahun 1987.
3. Generasi Ketiga (1986-1997)
Kijang Generasi ke-3 dianggap sebagai generasi emas dalam sejarah kiprah Toyota Astra Motor (TAM) di Indonesia. Penjualannya telah mencapai lebih dari 500.000 unit lebih selama 10 tahun produksi. Dari mobil inilah Kijang dikenal luas hingga ke pelosok daerah hingga membuat harga bekas mobil ini masih tergolong stabil dari tahun ke tahun
Saat generasi ketiga inilah Kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser sebagai kendaraan penumpang sekalipun banyak Kijang generasi sebelumnya juga dimodifikasi sebagai kendaraan penumpang. Desain mobil ini memiliki bentuk lebih manis dan halus dibandingkan generasi lalu yang kaku mirip kotak sabun.