52 Kali Bencana Alam di Kepahiang, Alhamdulillah Tidak Ada Korban Jiwa
LONGSOR : Bencana alam longsor yang terjadi di Kabupaten Kepahiang beberapa waktu lalu.--RYAN/RK
Radarkoran.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepahiang mengungkapkan, sepanjang tahun 2024 ini sudah terjadi 52 bencana alam di daerah ini. Data tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kepahiang, Intan Haerani, SP kepada Radarkoran.com.
Menurutnya puluhan bencana alam ini didominasi peristiwa gempa bumi, pohon tumbang, tanah longsor, serta beberapa kali bencana alam berupa banjir.
"Dari bulan Januari hingga bulan Oktober 2024 ini, sudah ada 52 bencana alam yang terjadi di Kabupaten Kepahiang," terangnya, Rabu 16 Oktober 2024.
Namun demikian, sambung Intan, pihaknya dari BPBD Kepahiang memastikan, sepanjang periode 1 Januari - 14 Oktober 2024 tidak ada satupun bencana alam di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu yang memakan korban jiwa.
"Dari puluhan bencana alam yang terjadi di Kabupaten Kepahiang khususnya, alhamdulilah tidak satupun ada yang memakan korban jiwa," sambung Intan.
BACA JUGA: Imbauan BPBD Kepahiang, Warga Tetap Selalu Waspada, Ada Sederet Bencana Alam yang Mengancam
Kemudian Intan menambahkan, dari sejumlah bencana alam yang terjadi, ada beberapa material yang mengalami kerusakan, serta ada juga masyarakat yang mengalami kerugian materil lantaran rumah atau kendaraannya tertimpa pohon tumbang.
"Kalau kerugian materil ada, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, pohon tumbang yang menimpa kendaraan masyarakat. Ada juga kerugian material kerusakan akibat diterjang banjir dan angin kencang," lanjutnya.
Sementara itu, melihat kondisi cuaca di Kabupaten Kepahiang saat ini, Intan mengimbau supaya masyarakat untuk lebih berhati-hati. Karena belakangan ini ada banyak peristiwa bencana alam di Kabupaten Kepahiang, terutama pohon tumbang.
"Bahkan beberapa hari yang lalu, peristiwa pohon tumbang terjadi hingga 3 kali dalam satu hari. Jadi kami mengimbau supaya masyarakat tetap waspada," pungkasnya.