Angka Kemiskinan Bengkulu Turun 0,48 Persen
Gubernur Rohidin Mersyah saat menghadiri kegiatan Press Release Berita Resmi Statistik (BRS) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, di Aula BPS Provinsi Bengkulu pada Senin, 1 Juli 2024--GATOT/RK
Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu pada press release Berita Resmi Statistik (BRS) yang diselenggarakan pada Senin, 1 Juli 2024 bertempat di Aula BPS Provinsi Bengkulu menyebut jika pada bulan Maret 2024, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Bengkulu mencapai 13,56 persen atau sebanyak 281,36 ribu orang. Jumlah tersebut berkurang sebesar 0,48 persen poin dibandingkan dengan kondisi Maret 2023 yang sebesar 14,04 persen atau sebanyak 288,46 ribu orang.
"Persentase penduduk miskin pada Maret 2024 tercatat sebesar 13,56 persen, menurun 0,48 persen poin terhadap Maret 2023," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal.
Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2023 - Maret 2024, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sekitar 3 ribu orang, sedangkan di daerah perdesaan turun sekitar 4,1 ribu orang.
"Persentase kemiskinan di daerah perkotaan turun dari 14,21 persen menjadi 13,56 persen. Sedangkan di perdesaan turun dari 13,96 persen menjadi 13,56 persen," tutur Ir Win Rizal.
BACA JUGA:Kenaikan Cukai Rokok Diperkirakan Pengaruhi Peningkatan Angka Kemiskinan
Sementara itu, apabila dibandingkan persentase kemiskinan di Pulau Sumatera, pada Maret 2024 persentase penduduk miskin di Bengkulu merupakan tertinggi kedua di Pulau Sumatera, setelah Provinsi Aceh dengan 14,23 persen. Sedangkan untuk provinsi dengan persentase kemiskinan terendah di Pulau Sumatera adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan penduduk miskin sejumlah 4,55 persen dari total penduduknya.
Sedangkan, jika dibandingkan dengan penduduk miskin nasional, persentase penduduk miskin Bengkulu masih berada di atas nasional yang sebesar 9,03 persen.
Disisi lain, Win Rizal mengatakan jika perkembangan tingkat kemiskinan Provinsi Bengkulu pada periode Maret 2016 - Maret 2024 cenderung menurun, baik dari sisi jumlah maupun persentase, perkecualian pada Maret 2021 yang mengalami kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin karena masih adanya efek dari pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.
"Angka ini menunjukkan keberhasilan cukup baik dari pemerintah daerah di Bengkulu dalam menurunkan angka kemiskinan. Di mana faktor penurunan angka kemiskinan ini dipengaruhi atas menurunnya angka inflasi, sehingga meningkatnya angka konsumsi masyarakat," ujar Win Rizal.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang membuka secara resmi Press Release Berita Resmi Statistik (BRS) Provinsi Bengkulu, di Aula BPS Provinsi Bengkulu menyampaikan jika persentase penurunan angka kemiskinan tersebut tidak terlalu besar. Sehingga diperlukan peran dan upaya bersama untuk menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.
"Turunnya juga nggak terlalu besar dengan angka yang saya kira tidak terlalu banyak mengalami perubahan. Tadi saya sampaikan pada waktu di BPS agar kita jangan terlalu terpaku dengan angka-angka itu," kata Gubernur Rohidin saat diwawancarai usai menghadiri kegiatan rapat Paripurna di DPRD Provinsi Bengkulu pada Senin sore, 1 Juli 2024.
BACA JUGA:2024, Kemiskinan Bengkulu Ditarget Turun 13 Persen
Ditambahkan Gubernur, ukuran kemiskinan dengan melihat bagaimana besaran belanja perkapita perorangan atau pengeluarannya. Karena kebiasaan orang-orang berbeda-beda setiap daerah.
"Ada yang pengeluaran besar atau pengeluaran yang sangat rendah, itu berbeda. Jadi menurut saya yang lebih penting itu melihat tingkat kesejahteraan masyarakat, aktivitas pertumbuhan ekonominya bertumbuh, pertumbuhan ekonomi daerahnya juga semakin baik," ujar Gubernur Rohidin.